Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Miris, Program Pro Rakyat Presiden RI, Prabowo Subianto Dicoreng Oleh Kelalaian SPPG Cibungur Indah



    Karawang -  Berita12.my.id

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di Karawang kembali menjadi sorotan setelah ditemukan adanya pepes ayam yang basi dan berbelatung dalam menu yang didistribusikan ke SDN Palumbonsari 3 pada 20 Oktober lalu. 

    Makanan tersebut disuplai oleh Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Cibungur Indah, Karawang Wetan.

    Insiden ini dinilai sangat mencederai semangat program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang bertujuan menjamin kesehatan dan kecukupan gizi siswa sebagai generasi penerus bangsa.

    Peristiwa ini memicu pertanyaan mengenai kesiapan pengelola dalam melaksanakan program berskala besar tersebut, serta potensi masalah serupa di daerah lain.

    Menurut sumber data, ditemukan sekitar 50 bungkus pepes ayam yang terindikasi basi dan tidak layak konsumsi. Selain itu, ditemukan pula telur ayam rebus yang masih terdapat kotoran ayam.

    Kecurigaan muncul terkait pengelolaan di SPPG Cibungur Indah. Diduga, dalam penyediaan makanan, pihak pengelola SPPG menggunakan jasa pihak ketiga atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah penggunaan pihak ketiga diperbolehkan dan bagaimana standar kontrol kualitas diterapkan.

    Insiden tersebut mengindikasikan adanya dugaan kelalaian dari penyedia menu atau ketidakcermatan dari Kepala Dapur atau Ahli Gizi dalam proses sortir bahan makanan dan produk siap saji.

    Kritik keras datang dari MH (37), seorang tokoh pemuda di Karawang Timur, yang mengaku sangat geram dan kecewa.

    "Menurut saya ini merupakan kejadian yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Bayangkan jika makanan tersebut sudah terlanjur dimakan oleh anak sekolah, mungkin kejadiannya bakal lebih parah, bisa ada korban," ujar MH, Senin (27/10/25).

    MH, yang juga memiliki anak sebagai penerima manfaat program MBG, menambahkan bahwa kejadian ini tidak boleh dibiarkan menguap begitu saja. Ia khawatir insiden serupa terjadi di sekolah anaknya.

    "Program ini sangat bagus, jangan sampai dicemari oleh oknum-oknum yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas dari makanan yang akan disajikan," tegasnya.

    Ia mempertanyakan mekanisme pengawasan di dapur SPPG.

     "Kejadian ini sangat ceroboh, karena di setiap dapur SPPG itu pasti ada penanggung jawab dan ahli gizi, tapi kok bisa kejadian ini terjadi? Apakah tidak ada pemeriksaan sebelumnya terhadap bahan makanan yang akan disajikan? Lalu setiap siap saji apakah tidak ada pengecekan lagi? Kok bisa lolos itu makanan basi?" tuturnya geram.

    Menyikapi hal ini, MH berharap Dinas/Instansi terkait dan juga Badan Gizi Nasional segera melakukan tindakan. 

    Ia mendesak agar dilakukan evaluasi mendalam terkait kelayakan dapur SPPG Cibungur Indah sebagai penyedia MBG, jika ditemukan kelalaian atau kecerobohan.

    "Serta para pihak yang bertanggung jawab agar diberi sanksi yang sesuai. Karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin SPPG-SPPG yang lain ketika melakukan kesalahan yang serupa akan santai, karena mereka berpikir tidak akan ada tindakan apa-apa," tutupnya.

    Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG untuk menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab demi menjamin kesehatan anak-anak sekolah. (Red)

    Post Top Ad


    ad728

    Post Bottom Ad


    ad728